CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 22 September 2012

Contoh Naskah Drama "Teman terbaik"



Disebuah sekolah di Yogyakarta, tepatnya di SMP Bumi Pertiwi, ada seorang anak bernama syeila dan lisa. Mereka adalah sahabat sejati yang tidak bisa terpisahkan. Semua itu bukan cuma karna rumah mereka yang searah, tapi karna mereka sudah menjadi teman sejak dari TK. Lisa mengenal semua keluarga Syeila, begitupun sebaliknya dengan syeila. Syeila adalah seorang anak orang kaya dan di segani, sedangkan lisa hanyalah anak tukang pos dan ibu rumah tangga yang membuka warung kecil di depan rumah. Meski begitu, itu tak menghalangi mereka untuk tetap bersahabat. Setiap hari mereka selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Saat di sekolah pun mereka bersama. Kelas sama, duduk bersama, melakukan apapun bersama. Tapi itu semua tidak membuat mereka tidak dekat dengan teman lain. Namun ada beberapa anak yang tidak suka dengan persahabatan mereka. Yaitu Nerissa, Grace, dan Patricia. Mereka bertiga adalah geng yang sangat terkenal di sekolah. Mereka bertiga juga anak orang kaya. Pantas mereka sangat sombong. Terlebih kepada lisa. Di bawah ini adalah cerita persahabatan lisa bersama teman-temannya.

Pagi itu seperti biasa, syeila berangkat sekolah bersama sopir pribadi. Sebelum ke sekolah dia sempatkan untuk mengajak lisa berangkat bersama….
(sesampainya dirumah Lisa)
Syeila              : “Assalamuallaikum,…”
Ibu Lisa           : “Walaikumusallam, Eh, Neng syeila. Mencari lisa ya..”
Syeila              : “Eh iya bu. Lisanya ada bu?”
Ibu lisa            : “Oh ada. Sebentar ya Neng. (membalik badan, menuju rumah) Lisa,Lisa… sudah di tunggu Neng Syeila. Cepat!!!”


Lisa                 : “Iya bu…”
Ibu Lisa           : “(membalik badan kearah syeila) sebentar yang neng(syeila).”
Lisa                 : “Pagi Syeila. Bu, Lisa berangkat sekolah dulu ya..”
Syeila              : “Pagi juga..”
Ibu Lisa           : “Iya, hati-hati ya..”
Syeila              : “Mari, bu..”
Ibu lisa                        : “Iya neng..”
(dimobil syeila)
Lisa                 : “Syel, maaf ya..”
Syeila              : “Ha, maaf?? Untuk apa?”
Lisa                 : “Selama ini aku sudah merepotkan kamu.. Setiap pagi kamu selalu menjemput aku di rumah. Kalau pulang kamu juga mengantarku sampai dirumah.”
Syeila              : “Ah, sudahlah.. itulah gunanya sahabat.”
Lisa                 : “Tapi, selama ini tidak ada yang bisa kuberikan padamu.”
Syeila              : “Lisa, sahabat yang baik itu selalu menolong sahabatnya tenpa pamrih,.”
Lisa                 : “Terima kasih ya syeila.”
Syeila              : “Oh iya, Lisa.”
Lisa                 : “Ya..??”
Syeila              : “Kamu sudah mengerjakan PR matematika belum?”
Lisa                 : “Sudah. Memangnya kenapa??”
Syeila              : “Aku kesulitan untuk mengerjakan soal yang terakhir. Apa kamu bisa mengajariku??”
Lisa                 : “Tentu saja bisa. Mari bawa kesini bukunya. (sambil membaca soal) oh yang ini,?. Untuk bisa mengerjakan soal yang ini, kita harus menggunakan rumus phitagoras (mengajari Syeila untuk mengerjakan soal).”
Syeila              : “(selesai mengerjakan soal) Terima kasih ya Lisa.”
Lisa                 : “Sama-sama. Itulah gunanya sahabat.”
Syeila              : “Lisa, kita sudah sampai..”
Lisa                 : “Oh iya, sampai lupa.”
(turun dari mobil dan berjalan menuju kelas. Didepan pintu kelas mereka sudah di hadang oleh nerissa dkk.)
Nerissa                        : “Teman-teman, lehat deh si kaya dan si miskin udah datang. Kok si kaya mau maunya ya berteman dengan si miskin??”
Begitulah kalimat yang selalu di ucapakan nerissa setiap melihat syeila dan lisa memasuki kelas. Julukan si kaya untuk syeila, dan si miskin untuk lisa. Syeila dan Lisa tidak terlalu menanggapi, karena mereka sudah terbiasa di ejek seperti itu oleh Nerissa. Mereka berpikir, nanti Nerissa juga cepek sendiri. Tapi memang dulu saat Pertama kali di ejek seperti itu, Lisa sampai menangis.
(di dalam kelas, menunggu bell berbunyi)
Syeila              : “Eh Lis, ta..”
Kalimat syeila terpotong dengan kedatangan Nerissa dkk.
Nerissa                        : “Eh si kaya lagi ngomong sama si miskin. Apa gak jijik?!!! Iuh...”
Patricia,Grace  : “Well,”
Syeila              : “Hey nerissa. Kamu itu kok nggak ada bosen bosennya sih nggangguin aku sam Lisa!”
Lisa                 : “Sudahlah syel, aku nggak apa-apa kok..”
Syeila              : “Tapi lis, mereka itu udah nggangguin kita..”
Lisa                 ; “Sudahlah, nanti tuhan pasti akan membalas mereka,”
Nerissa                        : “ Hey Lisa, jangan sok ceramah deh!”
Grace               : “Yeach. Lagian kalau mau ceramah tu di masjid. Bukan di kelas!”
Patricia            : “Well, namanya juga anak miskin. Jadi gak tau sopan santun. Ngomongnya ngelantur..”
Kringg.. bell pun berbunyi. Mereka semua segera duduk di kursi dan siap untuk memulai pelajaran. Pelajaran hari itu adalah Sosial Ekonomi. Dalam pelajaran itu guru menjelaskan bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri. Mereka pasti membutuhkan orang lain. Jadi jangan sekali kali kita menjelek jelekan orang yang ada di sekitar kita. Karena suatu saat kita pasti membutuhkan orang itu.
(kringg.. bel tanda pelajaran berakhir berbunyi. Guru pun sudah meninggalkan kelas)
Syeila              : “Lisa,”
Lisa                 : “Iya. Ada apa syel?!”
Syeila              : “Maaf ya hari ini aku tidak bisa mengantarmu pulang..”
Lisa                 : “Oh tidak apa-apa kok. Kan sesekali aku jadi bisa untuk tidak merepotkanmu. Memangnya kamu mau kemana syel?”
Syeila              : “Ah tidak. Aku di ajak mamaku pergi,”
Lisa                 : “Oh, kalau begitu, sampai jumpa besok,”
Syeila              : “Sampai jumpa besok. Besok pagi aku jemput ya…”
Lisa                 : “Baiklah,”
Sepeninggal Syeila, Lisa mulai berjalan kaki pulang kerumah. Di jalan, Lisa mendengan teriakan orang minta tolong.
Nerissa dkk     : “Tolong, tolon, tolooonggg…..”
Lisa                 : “Suara apa itu? Seperti teriakkan orang minta tolong..”
Lisa terus mencari asal suara tersebut. Sehingga di menemukan bahwa suara itu berasal dari sebuah jurang. Dan Lisa melihat Nerissa, Grace, dan Patricia sedang berpegangan pada tangkai pohon, dan berusaha untuk tetap mempertahankan diri mereka supaya tetap berpegag pada ranting.
Lisa                 : “Nerissa? Grace? Patricia? Apa yang kalian lakukan disana?”
Nerissa dkk     : “Lisa?”
Nerissa            : “Lisa, tolong kami..”
Grace               : “Nerissa, Lisa nggak akan mungkin mau nolongin kita.”
Patricia            : ‘Iya. Melihat perlakuan kita selama ini kapada Lisa, Lisa pasti tidak mau nolongin kita.,”
Lisa                 : “Teman-teman, kalian ini bicara apa. Bagaimanapun sikap kalian terhadap ku, kalian tetap temanku. Mari sini aku bantu.”
Grace               : “Oh, terima kasih Lisa…”
Setelah selesai menolong Nerissa dkk. Mereka ngobrol sebentar…
Nerissa             : “Um, Lisa terima kasih ya, atas bantuannya.”
Lisa                 : “Ah sudahlah. Inilah gunanya teman.”
Patricia            : “Um, Lisa. Maafkan atas sikap kami selama ini ya? Kamu mau memaafkan kami kan?”
Lisa                 : “Tentu saja.”
Grace               : “Um, Lisa. Apakah kamu mau menjadi teman kami??”
Nerissa            : “Iya, mau ya?! Ajak sekalian Syeila.”
Lisa                 : “Baiklah. Nanti Syeila akan aku kabari.”
Selepas perbincangan itu, Lisa pun pulang. Ibunya pun sempat bertanya..
Ibu Lisa           : “Lhoh Lisa, kok tumben pulang sendiri? Neng Syeila nya mana?”
Lisa                 : “Lisa ada acara bu. Jadi tidak bisa mengantar Lisa pulang. Tapi tidak apa-apa bu, jadinya kan Lisa tidak merepotkan Syeila.”
Ibu Lisa           : “Oh kalau begitu ya sudah. Ibu kira ada apa-apa..”
Lisa                 : “Ah tidak apa-apa kok bu…”
Malamnya, Lisa ingin menelpon Syeila untuk memberi tahu kejadian tadi siang yang menmpa Nerissa dkk, yang akhirnya membuat mereka menjadi akrab. Namun sebelum Lisa menelpon, Syeila malah sudah menelpon duluan.
(percakapan dalam telepon)
Syeila              : “Hallo, Assalamuallaikum.”
Lisa                 : “Walaikumusallam…”
Syeila              : “Bisa bicara dengan Lisa?”
Lisa                 : “Iya ini saya sendiri. Ini Syeila ya? Ada apa syel, tumben malam-malam begini telepon?”
Syeila              : “Begini Lis, besok pagi aku tidak bisa menjemputmu.”
Lisa                 : “Ah tidak apa-apa.. tapi kamu berangkat kan Syel?”
Syeila              : “Tentu saja aku berangkat. Aku kan mau bertemu sahabatku..”
Lisa                 : “Oh iya Syel, aku punya kabar gembira!”
Syeila              : “Apa itu Lis?”
Lisa                 : “Sekarang Nerissa dkk sudah berubah.”
Syeila              : “Berubah bagaimana maksud kamu Lis,”
Lisa                 : “Mereka sekarang sudah tidak sombong lagi. Sekarang mereka baik dengan kita.”
Syeila              : “Lhoh, kok bisa?”
Lisa                 : “Ah sudahlah. Jangan di pikirkan. Yang penting sekarang kita punya sahabat baru. Jadi sekarang kita bisa rame-rame kalau bermain.”
Syeila              : (dengan nada sendu) “Iya…”
Lisa                 : “Syeila. Kamu menangis?”
Syeila              : “Ah tidak. Ya sudah dulu ya Lis,”
Belum sempat Lisa menjawab, Syeila sudah menutup teleponnya. Itu semua membuat Lisa bingung. Semalaman Lisa terus memikirkan apa yang sedang terjadi pada sahabatnya itu. Dia selalu berpikir.. apakah Syeila sedang ada masalah??.
(pagi hari, dirumah Lisa)
Lisa                 : “Bu, Lisa berangkat dulu ya,”
Ibu Lisa           : (nada bingung) “Lhoh tumben Neng Syeila tidak menjemput kamu?”
Lisa                 : “Ah, tidak apa-apa Bu, mungkin Syeila sedang sibuk! Lisa berangkat ya bu, ”
Ibu Lisa           : (geleng-geleng kepala)
(sesampainya di sekolah)
Nerissa                        : “pagi Lis,”
Lisa                 : “Pagi..”
Patricia            : “Syeila mana Lis?”
Grace               : “kok tumben nggak bareng Syeila.”
Lisa                 : “lhoh, aku pikir Syeila sudah berangkat.”
(perbincangan panjang)
Syeila              : “Pagi semua.”
Semua             : “Pagi…”
Bell berbunyi. Guru memesuki kelas. Pelajaran dimulai. Didalam pelajaran, syeila terlihat murung. Sikap itu membuat lisa, nerissa, patricia, grace bingung. Sampai pelajaran berakhirpun syeila tetap begitu. Merekapun mencoba menanyakan itu kepada syeila.
Lisa                 : “Syel, hari ini kamu kok murung? Ada masalah? Kalok ada masalah kamu cerita dong!”
Syeila              : “Ahh… tidak ada apa-apa. Pulang sekolah nanti kamu pulang sendiri ya! Dan nanti sore kamu jangan datang kerumahku dulu, dan besok aku juga tidak berangkat sekolah.”
Lisa                 : “Kenapa? Kamu sakit?”
Syeila              : “Sudahlah jangan khawatirkan aku. Aku tidak apa-apa.”
Lisa                 : “Baiklah, sampai jumpa besok.”
Syeila tidak menjawab, dan langsung masuk kedalam mobil. Itu semua membuat Lisa semakin bingung. Keesokan harinya syeila benar-benar tidak berangkat. Ada apa dengan syeila? Pulang sekolahpun Lisa masih bingung dan ingin menengok Syeila. Namun ia teringat akan janjinya kepada syeila untuk tidak datang kerumah syeila hari ini ataupun besok.
Malam harinya Lisa menelpon syeila. Sudah berulang kali lisa mencoba, tapi tida ada jawaban dari syeila.
Siang hari sepulang sekolah Lisa sudah tidak tahan lagi untuk tidak bertemu syeila. Tingkat penasarannya pun memuncak. Diapun memberanikan diri untuk datang kerumah Syeila.
(sesampainya dirumah Syeila)
Lisa                 : “Assalamuallaikum…”
Paman Syeila   : “walaikumusallam..”
Lisa                 : (bingung, Karena ia tidak mengenal orang yang ada di rumah syeila tersebut) “Maaf, Syeilanya ada?”
Paman Syeila   : “oh ini adik lisa ya? Syeila sekarang sudah pindah rumah dan sekolah karena ayahnya dipindah tugaskan ke Sulawesi. Syeila titip pesan kepada paman, untuk menyampaikan pesan bahwa Syeila hanya akan pindah selama 2 tahun. Syeila berharap lisa akan tetap menunggu syeila dan menjadi sahabat syeila. Mungkin beberapa hari lagi, syeila akan mengirim surat untuk lisa.
Lisa                 : “oh begitu ya paman. Kalau begitu saya permisi pamit pulang dulu. Assalamualaikum…
Paman Syeila   : “Walaikumusallam.”
Dijalan lisa tertunduk lesu. Mungkin Syeila merahasiakan semua ini untuk kebaikan mereka berdua. Lisa akan tetap menunggu syeila sampai kapanpun…

selesai
jangan lupa cek link ini untuk tahu lebih banyak lagi tentang cerita penulis:
https://www.youtube.com/watch?v=3ca_6v1GprI&feature=youtu.be

1 komentar: