Peduli apa!
Pemain:
1. Sandra : sombong, manja
2. Krisna : perhatian, romantis
3. Amel : dewasa, penyayang
4. Chika : cerewer, anak kecil
5. Milka : cerewek, anak kecil
6. Helmi : bijaksana
7. Bibi
Wati : perhatian, keibuan
8. Pak
Norman : penurut
9. Bang
Wanto : jawa medok
Sandra adalah
seorang gadis berumur 15 tahun. Seorang anak ketiga dari 5 bersaudara. Sejak
kematian orang tuanya 2 tahun lalu, sikap Sandra berubah. Sandra selalu merasa
marah atas kematian kedua orang tuanya. Tahun lalu kakak pertamanya yaitu Helmi
terpaksa harus pindah ke negeri seberang Malaysia untuk meneruskan perusahaan
orang tua mereka yang diambang kebangkrutan tanpa sepengetahuan Sandra dan
adik-adiknya. Namun, atas kerja keras helmi, perusahaan itu akhirnya membaik.
Kakak keduanya yaitu amel selalu sibuk dengan kuliahnya dijurusan ekonomi
bisnis. Sedangkan kedua adik kembarnya selalu berbuat rusuh dirumah. Sejak saat
itulah sikap Sandra berubah menjadi arogan dan manja. Ia bahkan tak merasa
sedih sekalipun mengingat orang tuanya yang telah tiada.
Suatu malam
dipertengahan bulan juni 2014. Helmi baru saja pulang dari Malaysia setelah 1
tahun. Keluarga Sandra sedang makan malam dimeja makan. Dengan lauk pauk yang
serba ada yang telah disiapkan oleh Bi Wati asisten rumah tangga keluarganya.
Helmi : bagaimana dengan sekolahmu, San?
Sandra : Peduli apa?
Amel : Sandra. (menegur)
Helmi : (hanya tersenyum. Helmi
memaklumi hati Sandra yang masih labil dengan emosinya)
Sandra : terlambat kak. Kenapa baru
bertanya sekarang? Kemana kak Helmi tahun lalu? Masih menganggap Sandra sebagai
adik kak Helmi?
Amel : Sandra! Asal kamu tahu…..
Helmi : sudah, Mel. Tidak baik berteriak
didepan makanan. (memotong kalimat amel)
Sandra : (mendengus dan membanting
peralatan makannya, lalu pergi)
Pagi harinya.
Bi
Wati : (membuka pintu kamar
Sandra)
Chika : bibi. Bi wati mau apa?
Bi
Wati : ma membangunkan non
Sandra, non.
Milka : oh. Mau bangunin kak Sandra.
Biar kita aja bi.
Bi
Wati : Baiklah non. Kalau
begitu saya mau kembali ke dapur.
Chika : kak Sandra kebo deh. Kok belum
bangun jam segini
Milka : iya. Kita aja udah bangun kan
ya dari tadi
Chika : kita bangunin yuk
Milka : ayuk.
Chika,
Milka : kak Sandra. Kak Sandra. Kak
Sandra
Sandra : hih!! Apaan sih kalian ini.
Mengganggu saja. pergi!!
Milka : ayo bangun kak
Chika : iya. Udah siang tauk
Sandra : peduli apa! Mau siang mau malem,
bodoh amat!
Sewaktu akan
berangkat sekolah.
Bi
Wati : ini non bekalnya. Non
Sandra kan belum sarapan.
Samdra : ini lagi. Peduli apa! Nggak perlu.
Bi
Wati : tapi non….
Sandra : udah. Kasih aja ke Chika sama
Milka
Sesampainya
disekolah.
Pak
Norman : Nanti dijemput jam berapa non?
Sandra : peduli apa! Yaudah sih nanti aku
kabari
Pak
norman : i...iya non.
Sandra : (pergi)
Pak
Norman : peduli apa peduli apa
(nyengir)
Disekolah
sewaktu pelajaran olah raga. Sandra lemas karena tadi pagi belum sarapan. Tapi
Sandra terlalu gengsi untuk meminta bentuan orang lain.
Krisna : Sandra. Kamu nggak papa?
Sandra : enggak. Nggak papa. Peduli apa!
Krisna : aku Cuma….
Sandra : Cuma Cuma… Cuma apa? Kemana aja?
Kemaren yang janjinya mau nonton kemana? Kelaut?
Krisna : (hanya bisa menghela nafas
panjang melihat Sandra yang berjalan menjauhinya. Krisna sudah hafal dengan
sikap rewel Sandra sejak mereka berpacaran 3 tahun lalu. Sejak sikap Sandra
belum berubah.)
Tiba-tiba Sandra
Terjatuh Pingsan. Krisna lantas menggendong Sandra ke UKS dan menelpon
keluarganya. Dirumah hanya ada Bang Wanto, tukang kebun Sandra dan akhirnya
datang ke sekolah Sandra, menjemputnya.
Bang
Wanto : non Sandra nggak papa kan saya
boncengn naik motor? Mobilnya baru dipake pak Norman sama bi Wati ke
supermarket. Dan Mobil nya mas Helmi dipakai sendiri buat kekantor.
Sandra : Peduli apa! Lagian siapa suruh
jemput sih!
Krisna : aku yang nyuruh san.
Sandra : apa apaan sih kamu. Peduli apa!
Krisna : capek san denger kamu marah
marah. Cukup segini aja san. (Krisna pergi)
Sandra : (tercengang)
Bang
Wanto : Mari non….
Dirumah Sandra
mengurung diri dikamarnya. Ia benar-benar tidak percaya Krisna meninggalkannya.
Biasanya krisna selalu mengalah untuknya. Tapi kali ini. Besok adalah hari
ulang tahun Sandra. Ia tak ingin menjadi jomblo dihari ulang tahunnya.
Sandra : (menangis)
Amel : (masuk kamar Sandra) kenapa
san?
Sandra : ngapain kak amel kesini? Peduli
apa!
Amel : kakak kan khawatir sama kamu.
Katanya tadi kamu sakit.
Sandra : semua udah telat kak! Kemana aja
kakak selama ini?! Sibuk kuliah! Pernah kakak punya waktu buat aku? Enggak.
Amel : Sandra… kakak….
Sandra : Sandra nggak mau denger. Pergi!!
Sandra benci kak Amel. Sandra benci kalian semua!!
Malamnya Sandra
bermimpi. Dihari ulang tahun keesokkan harinya. Sandra bangun tidur dan
mengecek ponselnya. Berharap ada ucapan ulang tahun dari krisna.
Sandra : (memandang ponsel kecewa) apa
krisna lupa?
Sandra
mencoba melupakan masalahnya dengan krisna. Ia tersadar bahwa jam menunjukkan
pukul 06.00 dan keadaan rumahnya sangat sepi. Tak ada suara brisik kedua adik
kembarnya. Tak ada bau masakan bi wati, suara mobil yang dipanaskan pak norman,
bang wanto yang biasanya bernyanyi sambil menyiram tanaman dikebun belakang,
bahkan kak Amel dan Kak Helmi yang biasanya sudah sibuk sejak pagi pun tak
terihat batang hidungnya. Kemana mereka? Sandra mencari keseluruh penjuru rumah
dan tak ada mereka. Awalnya ia merasa senang karena tak ada orang-orang tidak
penting yang hanya mengganggu kehidupannya. Tapi lama-lama Sandra merasa
kesepian. Dia kelaparan dirumah. Tak bisa pergi kemana-mana karena ia belum
bisa megendarai mobil, tak memiliki uang karena tak ada yang memeberinya uang
saku, dan lain-lain.
Akhirnya ia menangis. Menyadari bahwa ia
tak bisa hidup sendiri. Selama ini ia selalu menyalahkan orang lain. Menganggap
mereka tidak penting. padahal Sandra membutuhkan mereka dalam kehidupannya. Ia
adalah manusia yang memerlukan orang lain dalam hidupnya.
Amel : (kaget melihat Sandra menangis
dalam tidurnya.) Sandra bangun.
Sandra : hah. Hah. Hah. Kak amel? (memeluk
amel) maafin Sandra ya kak. Maafin Sandra atas semua kesalahan Sandra.
Amel : amel. Ada apa?
Sandra : mana yang lain? Kak Helmi? Chika
dan Milka? Bi Wati? Pak norman? Bang Wanto? Sandra salah. Sandra harus minta
maaf.
Amel : (tersenyum melihat adiknya
menyadari kesalahan yang telah ia lakukan.)
Sandra : oh iya. Krisna.
Menelpon krisna.
Krisna : hallo?
Sandra : krisna…. Aku minta maaf. Aku tahu
selama ini aku salah. Aku minta maaf. Aku janji ng……
Krisna : peduli apa!!
Sandra : Krisna… aku tahu kamu marah.
Tapi….
Krisna : aku bercanda. (tertawa).
-----END-----
jangan lupa cek link ini untuk tahu lebih banyak lagi tentang cerita penulis:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar